Vidio Karyawan Di Guling-Guling di Soal, Ketua HIPPMA Morosi Minta jangan di Pelintir dan Himbau Masyarakat Tidak Terprovokasi
"Vidio karyawan di guling-guling di soal, Ketua HIPPMA MOROSI minta jangan di pelintir dan himbau masyarakat tidak terprovokasi"
Ketua HIPPMA MOROSI minta jangan di pelintir dan himbau masyarakat tidak terprovokasi atas adanya video karyawan yang diguling-guling. Konawe,17 Maret 2024
Kejadian tersebut terjadi pada dua bulan yang lalu, tepatnya Minggu 21 Januari 2024 pada jam 09:30 WITA.
Andisa Selaku Ketua HIPPMA MOROSI menyampaikan pada dasarnya setiap Investor yang berinvestasi menginginkan kedamaian, Tentu dengan memberikan manfaat kepada seluruh Masyarakat dengan memberikan peluang kerja tanpa gerakan tambahan dari pekerja.
Lanjut andisa, saat ini di PT. OSS sendiri karyawannya berjumlah kurang lebih 18 ribu. Dan kejadian pencurian bukan hanya kali ini terjadi sesuai yg di lakukan saudara(AHD) sementara sudah jelas aturan selama bekerja di perusahaan tersebut yakni PT. OSS, Seharusnya seluruh karyawan yang ada menjadikan kejadian yang kerap terjadi sebagai pembelajaran.
Dalam kesempatan ini saya Selaku tokoh pemuda yang ada di lingkar perusahaan meminta masyarakat untuk tidak terprovokasi atas vidio yang beredar yg di lakukan oleh OTK dan mengajak masyarakat utamanya keluarga untuk lebih mencintai pekerjaannya tanpa melakukan hal-hal yang di langgar di dalam perusahaan, himbau Andisaa
Hal tersebut bukan soal suku dan atau lain hal, Itu murni urusan pribadi atas ke khilafan kadiv security yang menganggap hukuman tersebut sebagai pembelajaran sj karena saudara(AHD)sudah melakukan yang ke dua kalinya di dalam perusahaan PT. OSS sementara pelaku sadar akan apa yang di lakukannya, Jelas ketua HIPPMA MOROSI.
Kasus tersebut dalam proses mediasi keluarga, dan biarkan mereka menyelesaikan hal tersebut sesuai proses yang mereka inginkan karena vidio tersebut juga di sebarkan oleh orang yang tidak bertanggungjawab(OTK) jadi di harapkan kepada keluarga dan masyarakat untuk tidak gampang terprovokasi terhadap isu-isu yang dapat memecah belah antarsesama.
Karena Nada Tendensius dan provokasi hanya di lakukan oleh orang-orang yang punya kepentingan lain dengan mengatasnamakan kemanusiaan, padahal kalau kita mau lebih sadar diri mestinya kita merenung apakah susahnya bekerja tanpa melakukan gerakan tambahan apalgi perlakuan tidak terpuji yang jelas-jelas di larang keras di area perusahaan. Himbau Andisa selaku ketua HIPPMA MOROSI.