Sumbang PAD Rp 546 M Tapi Jalan Dibiarkan Rusak, Warga Pancawati Sebut Pemkab Bogor Tak Punya Malu

Sumbang PAD Rp 546 M Tapi Jalan Dibiarkan Rusak, Warga Pancawati Sebut Pemkab Bogor Tak Punya Malu

Smallest Font
Largest Font

BOGOR - Masyarakat di Desa Pancawati, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor mengeluhkan akses jalan rusak yang sudah terjadi selama hampir 13 tahun lamanya yang  tak kunjung diperbaiki. Padahal sebagai kawasan wisata, wilayah itu menyumbangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp42 Miliar setiap tahunnya. Artinya, meskipun harus menderita akibat akses jalan rusak selama belasan tahun, wilayah yang merupakan destinasi wisata itu telah menyumbang Rp546 Miliar untuk PAD.

" Sudah hampir 13 tahun jalan dibiarkan rusak, padahal ini merupakan akses utama warga. Sebagai daerah yang menjadi destinasi wisata, per tahun pajak yang disumbangkan mencapai Rp42 miliar tapi jalan dibiarkan rusak," ungkap tokoh masyarakat Desa Pancawati, Maman Madhom kepada wartawan, Rabu (20/03/2024).

Lebih lanjut ia mengatakan, ruas jalan rusak yang notabene milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor di Pancawati sepanjang 2,5 kilometer. Saat ini, tambahnya, warga dibantu sejumlah pengusaha wisata patungan untuk perbaikan saluran drainase agar kerusakan jalan tidak semakin parah.

" Keinginan warga agar jalan bisa diperbaiki sehingga perekonomian bisa meningkat sudah memuncak. Perbaikan saluran drainase sepanjang 2,4 kilometer hasil patungan warga dan sejumlah pengusaha, mudah-mudahan bisa mengetuk hati Pemkab Bogor," tambahya.

Lebih jauh Maman Madhom menuturkan, informasi yang diterima perbaikan jalan akan segera dikerjakan pada tahun 2024. Tetapi, tidak secara keseluruhan alias bertahap sehingga menuai protes masyarakat di Desa Pancawati. 

" Jalan rusak itu sepanjang 2,4 kilometer, makanya kami dan pengusaha patungan untuk perbaikan saluran drainase. Kalau hanya diperbaiki sebagian, jelas tidak adil dan warga akan menggelar aksi demo di Dinas PUPR," imbuhnya.

Ditempat yang sama, Utay (43) warga setempat mengaku ikhlas dan rela setelah toko sembako miliknya harus dibongkar karena berada di bahu jalan. Pembongkaran itu, kata dia lagi, agar proses pembuatan saluran drainase yang saat ini sedang dilakukan berjalan sesuai tujuan.

" Ga apa-apa toko saya dibongkar dalam proses pembuatan saluran drainase agar kerusakan jalan tidak semakin parah. Pengorbanan ini, harusnya menjadi perhatian Pemkab Bogor agar jalan segera diperbaiki secara keseluruhan sampai ujung jalan milik desa," jelasnya.

Ia juga menegaskan, selama ini sudah puluhan warga yang menderita akibat mengalami kecelakaan karena disebabkan rusaknya jalan terlebih saat musim hujan, luka yang dialami dari patah tulang hingga harus mendapatkan perawatan di UGD. 

" Kami mendesak agar perbaikan dilakukan sepanjang jalan yang rusak (2,4 kilometer,red), jangan hanya sebagian dengan alasan akan diperbaiki lagi tahun berikutnya. Sudah puluhan warga yang mengalami kecelakaan akibat jalan rusak, apa harus menunggu dulu ada yang meninggal baru jalan ini diperbaiki?," kesalnya. (RFS)

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Admin Author