Pemprov Jabar Klaim Laju Ekonomi Naik, Ketua PHRI Bogor Ngaku Pengunjung Hotel Anjlok

Pemprov Jabar Klaim Laju Ekonomi Naik, Ketua PHRI Bogor Ngaku Pengunjung Hotel Anjlok

Smallest Font
Largest Font

BOGOR- Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bogor mengaku okupansi pengunjung alami penurunan hingga 70% pada tahun 2024. 

Hal tersebut dikatakan Ketua PHRI Kabupaten Bogor, H Juju Junaedi saat  menggelar silaturahmi sekaligus Halal Bihalal pasca Iedul Fitri 1445 hijriah dengan tema Perkuat Silaturahmi dengan Semangat Kebersamaan. Kegiatan digelar di Amarylis Beautique Resort, Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua pada Senin (6/5/2024). 

Menurutnya, penurunan pengujung itu disebabkan faktor ekonomi dan persaingan usaha di wilayah Kabupaten Bogor. 

"Tahun ini turun sekitar 60 hingga 70 persen mungkin banyak faktor juga ya salah satunya faktor ekonomi, jadi agak berkurang karena sekarang wisatawan Jabodetabek itu hanya sebatas One Day Trip saja yang ke Puncak", katanya kepada Wartawan.


" Ada faktor lain misalnya wisata outdoor semacam camping ground, glamping dan wahana lainnya. Mudah-mudahan tahun depan bisa naik okupansinya", bebernya. 

Sementara itu, Pemerintah daerah Provinsi Jawa Barat mengklaim Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Provinsi tumbuh sebesar 4,93 persen (yoy) pada triwulan I - 2024.  

Kepala BPS Jabar Marsudijono menyebutkan, pertumbuhan ekonomi triwulan I - 2024 memang masih belum terlalu menyenangkan, namun ia optimistis akan semakin membaik pada triwulan dua nanti. 

"Secara _year on year_, LPE Jabar tumbuh 4,93 persen, sementara secara month to month (m to m) tumbuh sebesar 0,3 persen," ujarnya saat menyampaikan rilis LPE di kantor BPS Jabar, Kota Bandung, Senin (6/5/2024). 

Memang pertumbuhan ekonomi Jabar triwulan I - 2024 masih dibawah nasional yang mencapai 5,11 persen (y o y) atau 0,83 persen (m to m). 

Namun LPE Jabar memberikan andil cukup besar bagi PDRB Nasional, yakni berada di urutan 3, dibawah DIY dan Jawa Timur. 

Banyak faktor yang membuat naik turunnya LPE, menurut Marsudijono, salah satunya dari pertumbuhan industri, perdagangan, konstruksi serta sektor pertanian. 

"Semua positif, namun memang sektor pertanian mengalami kontraksi. Pada triwulan dua, saya optimistis akan membaik, termasuk sektor pertanian," pungkasnya.***(fer)

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Admin Author