Pastikan Masyarakat Tetap Aman Dan Nyaman Belanja Online : Kementerian Kominfo Gelar Seminar Literasi Digital
Pastikan Masyarakat Tetap Aman Dan Nyaman Belanja Online : Kementerian Kominfo Gelar Seminar Literasi Digital
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) telah menyelenggarakan seminar daring dengan tema Literasi Digital: “Tetap Aman dan Nyaman Belanja Online”. Seminar ini diselenggarakan pada hari Jumat, 22 Maret 2024 melalui platform Zoom meeting. Terdapat empat narasumber yang mumpuni di bidangnya sebagai pembicara, yaitu Bapak Dr. H. Abdul Kharis Almasyhari yang merupakan seorang Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Bapak Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc., sebagai Dirjen Aplikasi Informatika (APTIKA) Kementerian Kominfo RI, Bu Dzakiya Diena Karimah yang merupakan seorang mahasiswa aktivis UMS, serta Bu Kuny Nisaa’ Al Mufidah, sebagai mahasiswa aktivis UNS.
Seminar ini merupakan dukungan Kemenkominfo terhadap Program Literasi Digital yang melibatkan berbagai elemen masyarakat. Seminar Ngobrol Bareng Legislator memiliki beberapa tujuan, di antaranya yaitu untuk mendorong masyarakat supaya mengoptimalkan pemanfaatan internet sebagai sarana edukasi; memberdayakan masyarakat agar dapat memilah dan memilih informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat; memberikan informasi yang lengkap kepada masyarakat terkait pembangunan Infrastruktur TIK yang dilakukan oleh pemerintah, khususnya oleh APTIKA; mendorong dan memotivasi peran orang tua dalam pendampingan pembelajaran di masa pandemi; serta mewujudkan jaringan informasi serta media komunikasi dua arah antara masyarakat dengan masyarakat maupun dengan pihak lainnya. Seminar ini terdiri dari beberapa sesi, yaitu sesi pembukaan, pemaparan materi, sesi tanya jawab, dan sesi penutup.
Seminar dimulai pada pukul 13.00 WIB yang diawali oleh hiburan band pada 15 menit sebelumnya. Kemudian, ditampilkan pula video-video yang berkaitan dengan literasi digital. Seminar dibuka oleh seorang Master of Ceremony (MC) dengan menyapa para narasumber yang akan memberi paparan materi kepada seluruh peserta. Saat memasuki sesi pemaparan materi, MC menyerahkan acara kepada moderator untuk memandu sesi paparan dan sesi diskusi. Sesi pemaparan materi diawali oleh Bapak Dr. H. Abdul Kharis Almasyhari.
Pak Kharis menyampaikan bahwa ketika belanja online muncul, sering banyak terjadi penipuan atau penjual-penjual yang curang, memanfaatkan kesempatan dalam ketidakpastian karena bertransaksi hanya melihat foto/video barang yang dijual. Namun, tidak sedikit juga yang serius dan betul dalam berjualan online. Seperti kasus-kasus barang yang dibeli, tidak sesuai foto saat dijual, kemudian pembeli juga dapat melakukan penilaian terhadap barang yang dibeli, sehingga baru banyak orang mengetahui mana yang benar dan yang curang dalam jualan online. Sehingga, hal ini terkadang merugikan bagi para calon pembeli karena masih banyaknya kasus penipuan atau barang yang dikirim tidak sesuai foto atau deskripsi pada situs/aplikasi jual beli online. Namun kita saat ini sudah banyak juga marketplace selektif terhadap barang-barang atau toko yang melakukan kecurangan/penipuan dalam jual beli online.
Seminar dilanjutkan dengan sambutan oleh Bapak Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc., yang menjabat sebagai Dirjen Aplikasi dan Informatika (APTIKA) Kementerian Kominfo RI melalui tampilan video. Dalam video tersebut, beliau yang akrab dipanggil Bapak Semmy menjelaskan bahwa memasuki tahun 2024, perwujudan Indonesia Digital Nation tetap menjadi salah satu prioritas utama guna mewujudkan Indonesia yang makin digital dan maju. Kemenkominfo melalui Dirjen APTIKA terus berkomitmen dalam menyelenggarakan berbagai inisiatif dan program peningkatan literasi digital, guna mendukung upaya transformasi digital yang inklusif, memberdayakan, serta berkelanjutan. Beliau menyampaikan bahwa upaya transformasi digital ini perlu terus dilakukan untuk mendorong kemajuan perekonomian bangsa dan membuka berbagai peluang bagi masyarakat Indonesia, mengingat perkembangan teknologi digital saat ini telah mengubah cara kita bekerja, berusaha, dan menjalani kehidupan sehari-hari. “Atas dasar itulah yang mendorong kami untuk melakukan peningkatan kesadaran, pengetahuan, dan kecakapan digital yang ditujukan pada tiga sektor, yaitu masyarakat umum, pemerintahan, dan pendidikan, melalui berbagai program literasi digital.”, tambah Pak Semmy dalam sambutannya.
Pemaparan materi selanjutnya disampaikan oleh Bu Dzakiya Diena Karimah. Pada awal sesi pemaparan materinya, beliau menyebutkan beberapa keuntungan dari belanja online, seperti menghemat waktu dan tenaga, adanya pilihan barang yang beragam, promo/diskon yang mampu memanjakan konsumen, waktu belanja yang lebih fleksibel, serta pilihan cara membayar yang beragam. Namun, di balik itu, ada pula kekurangannya, yaitu kita tidak bisa mencoba produk secara langsung, membutuhkan waktu pengiriman, serta berpotensi terjadi penipuan. Beberapa tips dalam belanja online berikut dijelaskan oleh beliau, yaitu dengan paham barang atau produk yang kita cari, baik dari segi spesifikasi, harga, dsb; pilih took yang memiliki reputasi dan terpercaya; gunakan metode pembayaran resmi; serta lakukan video unboxing sebagai bentuk antisipasi. “Masih maraknya penipuan pada belanja online, membuat kita perlu hati-hati terhadap promo atau kemudahan yang diberikan, kemudian kita juga perlu memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan kita sehingga kita terhindar dari perilaku konsumtif.”, ucap Bu Dzakiya.
Kuny Nisaa’ Al Mufidah menjadi pemateri terakhir yang memaparkan materinya. Beliau menyebutkan bahwa belanja online adalah proses transaksi melalui media atau perantara yaitu situs, jejaring, aplikasi jual beli online. Lima hal berikut dijelakan oleh beliau sebagai alasan mengapa masyarakat lebih memilih belanja online, yaitu kemudahan, kepuasan, informatif, keamanan, dan komunikasi. Beliau juga menjelaskan langkah yang dapat diambil supaya tetap aman belanja online, yaitu membeli produk yang berlabel halal, harus mencari tau kejelasan status pada produk yang dibeli, melihat kesesuian harga dengan kualitas barang, serta penting adanya kejujuran antar penjual dan pembeli. “Dengan belanja online, akan memudahkan kita dalam mencari barang serta hemat waktu dan tenaga. Namun, belanja online juga memiliki tantangan, saat kita tidak dapat mengontrol diri ketika ada promo dan voucher yang diberikan, maka akan menyebabkan perilaku konsumtif dan hal tersebut tidak baik bagi diri kita.”, ucap Bu Kuny
Setelah paparan materi dari keempat narasumber, moderator membuka sesi tanya jawab. Para peserta sangat antusias dalam memberikan pertanyaan. Dari 150 peserta, terdapat enam pertanyaan yang terpilih. Sesi diskusi melalui tanya jawab berjalan interaktif antara narasumber dan peserta. Setelah selesai sesi diskusi, moderator mengembalikan acara kepada MC. Acara ditutup secara resmi oleh MC pada puku 15.00 WIB. Seminar ini diharapkan dapat menjadi sarana penambahan literasi digital bagi masyarakat sebagai dukungan kepada pemerintah mewujudkan transformasi digital Indonesia.