Nasib Irigasi Tugu Pancakarsa Saling Lempar Soal Sampah
BOGOR - Tumpukan sampah tak bertuan yang ditemukan di seputaran Kawasan Tugu Panca Karsa Sentul membentang sekitar 1 kilometer di Saluran Irigasi Bersejarah pun terbengkalai.
Saluran irigasi bersejarah peninggalan kolonial Belanda yang berubah fungsi jadi tempat pembuangan sampah dan bangunan liar semakin tak jelas nasibnya. Tepatnya di perbatasan wilayah Desa Kadumanggu dan Desa Sentul, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.
Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan DLH Kabupaten Bogor, Ismambar Fadli, melalui Staf dihubungi pada Selasa (14/05/2024) pagi membeberkan, Pertama, apakah saluran irigasi tersebut masih ada airnya, kalau kita ada air lagi akan dilakukan penanggulangan. Kedua, penanggulangannya perlu lintas sektoral DLH, PUPR, Satpol PP. Ketiga, DLH sudah berkordinasi dengan Pemerintah Desa Kadumanggu dan masih nunggu informasi dari pihak desa.
Sebelumnya, Pj. Kepala Desa Kadumanggu, Yoga, Rabu (23/04), mengatakan akan bekerjasama jajaran hingga RT dan RW setempat untuk mengerahkan warganya guna membersihkan sampah di saluran irigasi tersebut.
“Saya sudah cek lokasi memang ada tumpukan sampah, mungkin itu orang naik motor buang sampah. Tapi kita coba bersihkan semampunya karena volume sampahnya lumayan banyak, perlu bantuan Truck sampah DLH untuk mengangkutnya,” ucapnya.
Sedangkan, Pendamping Lingkungan Hidup DLH Kabupaten Bogor, Wiji Suparno, membenarkan banyaknya tumpukan sampah di sepanjang saluran irigasi bersejarah tersebut.
“Tahun lalu pernah kita subuh subuh mengintai di lokasi itu untuk menangkap basah pelaku pembuang sampah sembarangan. Tapi, dua hari di intip ternyata ga ada yang buang sampah kesitu,” ungkapnya, Rabu (23/04)
Melansir laman resmi Pemkab Bogor, Pejabat (Pj.) Bupati Bogor Asmawa Tosepu didampingi Pelaksana Harian (Plh.) Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor Suryanto Putra, dalam Rapat Penataan dan Kebersihan Lingkungan Kawasan Perkotaan Cibinong di Ruang Rapat Bupati Bogor, pada Selasa (19/03), menuturkan bahwa untuk mengoptimalkan pengelolaan lingkungan yang baik terutama penataan kebersihan perkotaan dibutuhkan tim terpadu yang terdiri dari masyarakat hingga perangkat desa.
"Dengan demikian, masyarakat dan perangkat daerah harus melaksanakan tugas dan fungsinya dalam kebersihan lingkungan. Menurut Asmawa, perihal kebersihan ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) saja," pinta Asmawa.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Subiantoro menambahkan, pembentukan tim terpadu sangat penting terlebih di Kabupaten Bogor pengelolaannya belum dilakukan secara modern, artinya pemilahan sampah masih dilakukan secara manual.
"Untuk itu ke depannya Pemkab Bogor akan berupaya melakukan pengolahan dengan teknologi sehingga sampah dapat dipilah sebelum masuk ke TPAS. Dan tim terpadu ini dapat memaksimalkan pengelolaan sampah dengan baik," jelas Kepala DLH, (19/03).***(red)