Memilih dengan Hati Nurani

Memilih dengan Hati Nurani

Smallest Font
Largest Font

Memilih dengan Hati Nurani

Oleh : Ibu Yuda Swara

Hari pemungutan suara semakin dekat, masyarakat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi sudah selayaknya berdiskresi agar mandat yang akan diberikan dalam bilik suara tidak jatuh ke tangan orang yang salah. Bangsa ini masih sarat dengan berbagai masalah berat dan rumit, jangan sampai para pemimpin yang terpilih justru menjadi sumber persoalan, memperberat beban bangsa, dan menghambat kemajuan.

Pemilihan umum (pemilu) bukan hanya ritual politik lima tahunan, melainkan juga tonggak sejarah bangsa sekaligus ujian terhadap kedewasaan dalam hidup berdemokrasi. Oleh karena itu, pemilu bukan adu kekayaan, melainkan gagasan; bukan jualan penampilan, melainkan kemampuan; bukan hanya mengagumi janji-janji, melainkan memilih pribadi-pribadi yang mau berbakti untuk negeri.

Dalam menghadapi Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden masyarakat agar mempunyai tanggungjawab atas pilihannya bukan memilih atas dasar iming-iming dan kepentingan tertentu.

Tentu kita berharap, dengan adanya Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden, masyarakat mempunyai pilihan dan mempunyai tanggungjawab atas pilihan itu bukan atas dasar kepentingan tertentu atau iming-iming, karena kita mencari pemimpin Indonesia ke depan. Kalau salah memilih pemimpin menjadi tanggungjawab pemilih.

Foto ilustrasi

Hari pemungutan suara semakin dekat, masyarakat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi sudah selayaknya berdiskresi agar mandat yang akan diberikan dalam bilik suara tidak jatuh ke tangan orang yang salah. Bangsa ini masih sarat dengan berbagai masalah berat dan rumit, jangan sampai para pemimpin yang terpilih justru menjadi sumber persoalan, memperberat beban bangsa, dan menghambat kemajuan.

Pemilihan umum (pemilu) bukan hanya ritual politik lima tahunan, melainkan juga tonggak sejarah bangsa sekaligus ujian terhadap kedewasaan dalam hidup berdemokrasi. Oleh karena itu, pemilu bukan adu kekayaan, melainkan gagasan; bukan jualan penampilan, melainkan kemampuan; bukan hanya mengagumi janji-janji, melainkan memilih pribadi-pribadi yang mau berbakti untuk negeri.

Dalam menghadapi Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden masyarakat agar mempunyai tanggungjawab atas pilihannya bukan memilih atas dasar iming-iming dan kepentingan tertentu.

Tentu kita berharap, dengan adanya Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden, masyarakat mempunyai pilihan dan mempunyai tanggungjawab atas pilihan itu bukan atas dasar kepentingan tertentu atau iming-iming, karena kita mencari pemimpin Indonesia ke depan. Kalau salah memilih pemimpin menjadi tanggungjawab pemilih.

Masyarakat yang menentukan siapa yang menjadi wakil baik di DPRD, DPR, DPD dan pemimpin nasional. Kita mencoba mengingatkan masyarakat agar mengetahui persis siapa yang akan memimpin, apakah anggota DPR, DPRD, anggota DPD, Presiden dan Wakil Presiden. Masyarakat yang akan menentukan.

Kita harapkan pilihlah sesuai hati nurani. Mana yang baik untuk kita. Jangan terpengaruh oleh hal-hal yang membuat kita lupa bahwa kita juga punya tanggungjawab kepada yang kuasa.

Berdasarkan Pasal 1 ayat 2 UUD NRI Tahun 1945, kedaulatan ada di tangan rakyat. Menjadi hak rakyat untuk memilih. Kalau memilih orang atau wakil yang salah maka kesalahan ada pada pemilih. Jangan menjual kedaulatan. Pilihlah sesuai hati nurani.

Pilihlah pemimpin yang amanah. Lihat integritasnya, kompetensinya, kelebihan di bidangnya yang memperhatikan masyarakat sekitar dan amanah. Ini menjadi tanggungjawab pemilih jika memilih orang yang ternyata tidak amanah.

Mari kita jaga Indonesia. Mari bersatu dengan kebersamaan untuk Indonesia, agar Indonesia maju dan sejahtera. Mari bangun Indonesia kita sambut Indonesia Emas tahun 2045.

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Resky Author
Daisy Floren
Daisy Floren
Admin Administrator