Massa Amuk Polisi dan Blokade Jalan Bypass Padang, Buntut Seorang Perempuan Jatuh Kaget Liat Polantas
PADANG, - Diduga salah paham, warga di Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), memblokir jalan di jembatan Emilindo Pegambiran dari arah dari Teluk Bayur menuju Simpang Lubuk Begalung.
Tidak hanya itu, massa juga diduga memukuli dua anggota polisi yang hendak menolong warga yang terjatuh dari kendaraan.
Kepala Seksi (Kasi) Hubungan Masyarakat (Humas) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Padang, Iptu Yanti Delfina mengatakan, kejadian berawal di saat polisi lalu lintas (Polantas) yang sedang melakukan patroli berpapasan dengan seorang bidan bernama Ririn Nurul Cahyu (28), dari arah Teluk Bayur menuju simpang Pegambiran.
“Saat itu posisinya melawan arah mengendarai sepeda motor dengan nopol BA 3294 QK dan tidak memakai helm. Saat itu dia berpapasan dengan dua orang polisi Satlantas Polresta Padang, tiba-tiba kendaraan bidan tersebut jatuh tanpa diketahui kedua anggota polisi tersebut,” katanya, Selasa (6/8/2024) siang.
Bidan tersebut, katanya, kaget lantaran bertemu dua anggota Satlantas berpapasan dengannya, dua polisi tersebut tidak mengetahui kejadian tersebut. Melihat bidan tersebut terjatuh, warga setempat menolong korban.
“Saat sedang ramai datang dua orang personil Satlantas bermaksud menolong, namun keduanya dipukul oleh warga dan akhirnya personil tersebut meninggalkan lokasi, kemudian warga membawa pengendara ke Klinik Tiara Bunda Pampangan untuk mendapatkan pertolongan medis,” katanya.
Akibat kejadian tersebut, katanya, pengendara mengalami luka lecet pada lutut dan pergelangan kaki sebelah kanan serta kaki kanan belum bisa digerakkan.
Warga sekitar yang melihat kejadian tersebut merasa geram kepada petugas Satlantas khususnya yang telah membuat jatuh pengendara.
Warga menuding penyebab jatuhnya bidan itu akibat ditendang petugas. Dengan kesalahpahaman tersebut warga sekitar memblokade jalan dan mengakibatkan arus dari arah Teluk Bayur menuju Simpan Lubeg terhenti,” katanya.
Kapolsek Lubuk Begalung Kompol Mochammad Rosidi, membenarkan kejadian tersebut, saat sampai di lokasi warga sedang memblokir jalan dan tidak bisa dilalui kendaraan, selanjutnya pihaknya melakukan mediasi dengan warga di sebuah warung di lokasi blokade jalan.
Warga meminta untuk menghadirkan polisi yang telah membuat jatuh pengendara tersebut,” katanya.
Setelah dimintai keterangan pada saksi-saksi awal yang melihat ada pengendara terjatuh dan tidak ada yang melihat dan masalah penendangan hanya selentingan kabar yang beredar.
“Pada saat ditelpon pengendara yang terjatuh berada di klinik dengan di speaker pengeras suara, pengendara menerangkan tidak ada petugas yang menendangnya,” katanya.
Setelah mendengar penjelasan seperti itu, warga pun menyetujui untuk membuka akses jalan tersebut, sebab itu akan mengganggu pengguna jalan.
“Mendengar hal tersebut warga pun setuju atas usulan tersebut dan jalan pun kembali dibuka,” tuturnya. (**)