Ketum FABEM Zainuddin Arsyad : Mahasiswa dan Pemuda Pilihan Politiknya Boleh Berbeda Namun Persaudaran Tetap NKRI

Ketum FABEM Zainuddin Arsyad : Mahasiswa dan Pemuda Pilihan Politiknya Boleh Berbeda Namun Persaudaran Tetap NKRI

Smallest Font
Largest Font

JAKARTA- Ketua Umum Forum Alumni Badan Eksekutif Mahasiswa (FABEM), Zainuddin Arsyad mengatakan bahwa memasuki  tahun politik  yang penuh perbedaan seperti saat ini, Mahasiswa dan pemuda harus hadir sebagai penengah dalam setiap konflik politik yang terjadi. Ia menegaskan bahwa sejarah telah mencatat pemuda dan mahasiswa selalu hadir dan ikut serta dalam perubahan situasi politik.

“Mahasiswa dan pemuda memiliki peran penting dan menjadi ujung tombak  dalam menjaga kedamaian dan kesejukan pesta demokrasi 2024", kata Zainuddin, Rabu (31/01/24).

Menurutnya , sejarah pergerakan di Indonesia kaum terpelajar selalu menjadi inisiator pergerakan intelektual seperti 1908, Sumpah Pemuda. Dan juga menjadi solusi ditengah perang revolusi 1945 seperti peristiwi rengas dengklok, solusi konflik politik 1946, dan 1998.

":Maka sudah jelas di tahun politik yang tidak stabil ini mahasiswa dan pemuda harus hadir sebagai penengah yang menjadi penyejuk, bukan malah ikut memanaskan dengan ikut serta menyebarkan berita hoax  contohnya.” ujarnya, saat di wawancarai Jarnas.id, melalui sambungan telepon(31/01)

Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa menjaga kesejukan politik bukan berarti orang tersebut  netral dan tidak memiliki sikap politik. Menurutnya, menjaga stabilitas poilitik adalah suatu kewajiban setiap individu agar terciptanya bangsa yang damai yang tidak mudah di adu domba oleh kepentingan Bangsa Asing. Ia menegaskan bahwa meskipun jalannya berbeda tetapi tujuannya sama yaitu untuk menjaga keutuhan dan kesatuan bangsa Indonesia.

"Maka dari itu, di tahun 2024 kita harus menjadi pelopor untuk menjaga kondusifitas dari panasnya situasi politik, ikut terlibat meredam konflik yang terjadi di tengah-tengah masyarakat", ungkapnya. 

" Karena ketika terjadi konflik yang berujung perpecahan bangsa yang akan kena dampaknya adalah kita sebagai generasi muda, kitalah yang meneruskan estafet kepemimpinan di masa yang akan datang", tambahnya. 

Semua mimpi-mimpi dan cita-cita kita untuk membangun Indonesia emas di tahun 2045 akan sirna jika terjadi konflik politik, dan yang akan mengambil keuntungan dari kondflik adalah Bangsa Asing, mereka akan semakin leluasa menguras kekayaan Sumber Daya Alam kita. 

" Mari Menjaga keutuhan dan kesatuan bangsa Indonesia dan mempertahankan idiologi bangsa kita yitu Pancasila dan Undang-undang 1945” pungaskasnya. **

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Admin Author