Ketua Kopri PKC dan Ketua PC Se-Provinsi Bengkulu Desak Kehadiran Ketua Kopri PB ke Kongres PMII ke-XXI Palembang

Ketua Kopri PKC dan Ketua PC Se-Provinsi Bengkulu Desak Kehadiran Ketua Kopri PB ke Kongres PMII ke-XXI Palembang

Smallest Font
Largest Font

Ketua Kopri PKC dan Ketua PC Se-Provinsi Bengkulu Desak Kehadiran Ketua Kopri PB ke Kongres PMII ke-XXI Palembang

Palembang - Kongres PMII ke-XXI yang dilaksanakan di Gor Jakabaring Palembang direncanakan dari tanggal 09 hingga 15 Agustus 2024. Namun hingga dini hari Kamis, 15 agustus 2024 acara belum juga berjalan sebagaimana mustinya.

Ketua Kopri PKC Provinsi Bengkulu Yunita Puspitasari, S.Pd. Bersama ketua Kopri PC Se-Provinsi Bengkulu menilai bahwa Maya Muizatil Lutfillah selaku ketua umum kopri PB PMII telah gagal. Pasalnya, PB dan seluruh jajaran panitia dianggap tidak becus dalam menjalankan Kongres XXI sesuai dengan jadwal Kongres yang telah disebarluaskan. Hingga Rapat pleno yang seharusnya telah dilaksanakan pada tanggal 12 Agustus 2024 baru saja dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus 2024. Ketua PKC Provinsi Bengkulu beserta Seluruh Ketua Kopri Cabang merasa kecewa sebab pleno yang diselenggarakan dianggap berjalan secara otoriter, presidium sidang bersikap tidak adil sebab enggan menerima intrupsi dan gagasan serta tanggapan kader PMII yang ada pada Kongres XXI Palembang.

Ketua Kopri PKC serta Ketua Kopri Cabang  juga menuntut untuk Maya Muizatil Lutfillah hadir dalam pembahasan LPJ.
Menurutnya, lpj bukan hanya laporan yang harus dipertanggungjawabkan oleh Ketua Umum PB PMII tapi juga menjadi tanggung jawab dari ketua umum Kopri PB PMII.

“LPJ bukan hanya untuk PMII, tapi Kopri juga harus dilibatkan. Maya Muizatil Lutfillah selaku Ketua Umum Kopri PB PMII harus ada dalam forum dan mendengarkan tanggpan-tanggapan atas LPJ Kopri PB PMII” Tegas Yunita dalam keterangannya, pada Rabu, 14/8/2024.

Selain itu Kopri PKC dan PC Provinsi Bengkulu juga menegaskan agar Ketua Umum PB PMII harus professional dan melibatkan Kopri.

“Ketum Abe harus melibatkan kopri, jika memang enggan melibatkan kopri, akan jauh lebih baik kopri dijadikan badan otonom sendiri” Tegas Yunita.
Ketua kopri pkc dan pc provinsi Bengkulu juga sangat menyayangkan para peserta kopri yang sangat sedikit jumlahnya didalam forum. Peserta kopri dari seluruh nusantara dalam kongres ini seharusnya lebih bisa solid dan turut andil dalam memperjuangkan kopri, bukan hanya berdiam diri.

“Seharusnya peran Kopri dalam Kongres ini bukan hanya untuk memberikan hak suaranya, tapi juga harus turut membenahi kopri dan arah gerak kopri untuk kedepannya, karna yang mengetahui kebutuhan kopri setiap daerah adalah kopri daerah itu sendiri”

Kopri PKC dan PC PMII provinsi Bengkulu menghimbau seluruh kader kopri yang datang pada kongres di Palembang ini untuk sama-sama ada dalam forum di kongres kali ini. Bersama saling bergandeng tangan memajukan pergerakan perempuan (khususnya) dan arah gerak kedepannya.

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Resky Author