Jaringan Muda Indonesia Tolak Pembunuhan Karakter Terhadap Semua Paslon
Jarnas.id, JAKARTA - Menjelang Pemilihan Presiden 14 Februari 2024 dinamika politik semakin memanas, beberapa kandidat maupun tim sukses mulai membuat skema menyerang terhadap calon tersendiri. Hal ini diperkuat dengan adanya gerakan beberapa kelompok yang mencoba untuk membunuh karakter kandidat.
"Padahal pemilu 2024 ini merupakan proses demokrasi yang seharusnya bisa membangun gagasan secara universal. Makanya, kami menolak pembunuhan karakter kepada semua Capres Cawapres," kata Rahmat Hidayat selaku Ketua Bidang Politik dan Demokrasi Jaringan Muda Indonesia saat diminta keterangan di tengah kegiatan bagi-bagi striker bertuliskan menolak gerakan menolak Hoax, SARA dan Fitnah kepada masyarakat sekitaran Jakarta, Jumat (12/1/24).
Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Politik Universitas Nasional ini menambahkan, Pemilu 2024 bukan hanya untuk menciptakan pemimpin baru tetapi bagaimana proses demokrasi bisa berjalan lancar tanpa ada tendensi dari kelompok mana pun.
"Jaringan Muda Indonesia (JMI) berharap pemilu 2024 ini bisa menjadi pemantik untuk bisa saling menjaga kondusifitas agar proses pemilu bisa berjalan dengan lancar dan semua stheckholder menjadi payung dan pengarah agar demokrasi bisa hidup dengan proses yang baik," jelasnya.
Rahmat sangat berharap tak ada lagi calon kontestasi yang membunuh karakter kontestan lain. Pihaknya, sambungnya, menginginkan demokrasi ini menjadi demokrasi yang dewasa dalam menghadapi perbedaan politik di masyarakat.
"Dunia internasional pun melihat bagaimana perhelatan demokrasi di Indonesia yang kurang sehat dan saling menjatuhkan karakter di antara elit politik tanah air. Bisa jadi publik internasional menilai bahwa demokrasi di Indonesia belum memperlihatkan masyarakat politik yang modern," tandasnya.
Maka dari itu, berdasarkan kajian dan analisis Pengurus Pusat Jaringan Muda Indonesia merangkum dan merekomendasikan kepada para Paslon Capres - Cawapres serta elit politik Indonesia agar mengedepankan sikap integritas, beretika yang baik, dan menyampaikan Visi Misi pembangunan nasional yang rasional.
"Bukan dengan melakukan pembunuhan karakter diantara Paslon dan elit politik di Tanah Air," pungkasnya.