Ini Jenis Pistol yang Digunakan AKP Dadang Tembak AKP Ulil hingga Tewas di Polres Solok Selatan
PADANG, - Geger kasus penembakan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ulil Ryanto Anshari oleh Kabagops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar (57) di Mapolres Solok Selatan di Jorong Bukit Malintang Barat, Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangit, Kabupaten Solok Selatan pada Jumat (22/11) pukul 00.43 WIB.
Berdasarkan laporan dari pihak kepolisian, Dadang menembak Ulil menggunakan senjata api pendek jenis Pistol HS dengan Nomor: 260139 dengan selongsong peluru kaliber 9 mm sebanyak tujuh butir. Senjata itu merupakan senjata dinasnya.
Diketahui, pistol tersebut merupakan senjata api semi-otomatis yang diproduksi oleh HS Produkt asal Kroasia. Biasanya, senjata tersebut digunakan sejumlah unit Polri termasuk Korps Brimob.
Adapun kronologi kejadian berawal dari ketika Satreskrim Polres Solok Selatan melakukan penyelidikan terhadap lokasi tambang galian C ilegal dan menangkap terduga pelaku yang terlibat di tambang tersebut. Saat menuju Mapolres, Ulil mendapat telepon dari Dadang untuk mengkonfirmasi penangkapan tersebut
Saat itu, pelaku yang diamankan sedang dalam perjalanan ke Mapolres dan langsung diperiksa di ruang Reskrim Polres Solok Selatan. Ketika pemeriksaan berlangsung, penyidik yang memeriksa pelaku mendengar bunyi tembakan dari luar ruangan. Mereka keluar dan menemukan Ulil sudah tergeletak dengan luka tembak di bagian kepala.
Diketahui Ulil ditembak oleh Dadang. Penembakan diduga karena Dadang tidak senang dengan penangkapan pelaku tambang galian C ilegal oleh Satreskrim Polres Solok Selatan. Dadang pun langsung melarikan diri menggunakan mobil dinas usai menembak Ulil
Ulil mengalami luka tembak di pelipis kanan dan pipi kanan dan sempat dibawa ke Puskesmas Lubuk Gadan, Kecamatan Sangir tetapi nyawanya tidak tertolong.
Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono mengatakan pihaknya telah mengambil langkah-langkah cepat pasca kejadian polisi menembak polisi tersebut. Dia juga menyesali atas peristiwa tersebut. Menurutnya, tidak ada toleransi terhadap penyalahgunaan wewenang, terlebih tindakan yang melibatkan kekerasan.
“Ini adalah tragedi yang kami sesalkan. Indikasi awal menunjukkan adanya konflik internal terkait penanganan kasus ini. Namun, kami masih mendalami lebih lanjut,” ujarnya
Berdasarkan informasi dari Kapolres Solok Selatan, AKBP Arief Mukti menyampaikan bahwa Dadang telah menyerahkan diri ke Polda Sumbar dan masih dalam proses pemeriksaan oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) Polda Sumbar.
“Saat ini pelaku masih diperiksa di Polda Sumbar,” kata dia.(**)