Indonesia Mencari Pemimpin Dalam Bincang Sore Rumah Juang Jokowi
JAKARTA- Rumah Juang Relawan Jokowi yang digagas oleh Komunitas Genggam Tangan Indonesia gelar Bincang Sore dengan tema besar Profesional Jujur dan Merakyat Menuju Indonesia Emas 2045, dengan sub tema “Menuju Kabinet dan Kepala Daerah yang Profesional, Jujur dan Merakyat". Pada Rabu (08/05/24).
Bincang Sore yang di narasumber oleh Dr. Muhammad Qodari, S.Psi., M.A. pengamat politik dan peneliti Indonesia dan Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet), Silfester Matutina dengan moderator Bapak Heru Budi Wasesa,SE., M.Si, Han (Direktur Pusat kajian Anti Korupsi (PUKAT) Universitas Patria Artha,yang juga Ketua Dewan Penasehat ARENAS 08 .
Acara diskusi ini bukan kali pertama yang diadakan oleh Komunitas Genggam Tangan Indonesia yang diinisiasi oleh Cahaya Razak Ketua Umum CAKEP, tahun sebelumnya ada beberapa episode diskusi “Indonesia Mencari Pemimpin”.
KRAy Intan Dewi Rumbinang Ketua Umum ARENAS 08 didaulat sebagai Koordinator acara Bincang Sore yang didukung oleh Pembina ARENAS O8 Dra.Urfiah Syanty Msi dan sebagai Penanggung Jawab acara sekaligus Penasihat Utje Gustaaf Patty Ketua Umum BaraJP, Panitia pada sesi Bincang Sore Komunitas Genggam Tangan Indonesia kali ini adalah gabungan organ relawan yang bergabung di RJ2 yaitu : BARAJP, CAKEP, ARENAS 08, GERINDO, TIM 7 JOKOWI, Barisan Motor Gibran.
Poin utama dari acara ini adalah untuk menggali kriteria calon-calon yang akan duduk di kabinet dan kepala daerah yang diinginkan oleh rakyat Indonesia yang Profesional, Jujur dan Merakyat.
Sebagai pembicara pertama Dr. Muhammad qodari, S. Psi., M.A. membuka bincang sore dengan aspek-aspek yang menjadi kunci bagi Indonesia Maju, terdapat lima hal, yang pertama pembangunan infra struktur, kedua Hilirisasi, ketiga digitalisasi, keempat adalah pembangunan SDM Pendidikan, Kesehatan, Pembukaan Lapangan Kerja dan aspek-aspek penggunaan SDM yang lain, kelima adalah Pembangunan IKN ibu kota negara nusantara. itu adalah rumusan-rumusan yang diletakkan oleh pak Jokowi, Qodari menyebut pak Jokowi sebagai Lie Kwan Yu nya Indonesia.
Silferster Matutina sebagai pembicara kedua mengatakan bahwa pertemuannya dengan Pak Jokowi di istana bogor fokus bicara tentang Relawan, oleh karena Relawan kita ini harus terus utama mendampingi Prabowo Gibran, yang kedua teman-teman ini harus sejahtera, jadi bukan hanya ketua Relawan tapi anggotanya juga harus sejahtera. Dalam hal ini relawan sangat dihargai sangat di apresiasi oleh Pak Jokowi, Mas Gibran dan Pak prabowo dengan slogan sekali putaran dan lanjutkan.
“Dalam perjuangan ini kita sudah saling melengkapi, kita harus tau kesulitan para relawan maka sy himbau kepada pak presiden janganlah lupa kepada para relawan karna sudah berjuang dari awal sampai pak prabowo menang” Ujar Silfester .
Hasil kesimpulan yang disampaikan oleh moderator dalam acara bincang sore tersebut adalah:
Dalam penyusunan kabinet prabowo Gibran perlu ada keterwakilan dan memperhatikan kinerja relawan yang tentunya tidak menyampingkan profesionalisme jujur dan merakyat.
Perlu apresiasi perjuangan relawan di seluruh indonesia dengan mengikutsertakan dalam program pemerintah pusat dan daerah.
Relawan Akan tetap mengawal program dan berperan serta monitoring Agara tepat guna dan sasaran.
Siapapun para relawan yang terpilih menduduki Jabatan harus memberdayakan organ relawan dan anggotanya.
Organ relawan yang hadir semua tetap solid mendukung Prabowo Gibran sebagai presiden dan wakil presiden mendatang juga pak Jokowi sebagai presiden saat ini. ***(red)