Front Aktivis Sultra Jakarta Desak KPK Audit Proyek Gerbang Wisata Kendari-Toronipa Soal Anggaran 33 Miliar

Front Aktivis Sultra Jakarta Desak KPK Audit Proyek Gerbang Wisata Kendari-Toronipa Soal Anggaran 33 Miliar

Smallest Font
Largest Font

JAKARTA – Proyek pembangunan infrastruktur Gerbang Wisata Kendari-Toronipa menjadi sorotan publik setelah ditemukan kerusakan pada beberapa bagian proyek yang baru saja selesai dibangun. 

Menanggapi hal ini, Front Aktivis Sulawesi Tenggara (Sultra) di Jakarta bertandang di Gedung Lembaga Rasuah dan mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera mengaudit anggaran sebesar Rp 33 miliar yang dikelola oleh Dinas Bina Marga Sulawesi Tenggara.

Kerusakan pada proyek yang digadang-gadang sebagai ikon wisata baru Sulawesi Tenggara ini memicu kekecewaan masyarakat, khususnya para aktivis yang tergabung dalam Front Aktivis Sultra Jakarta. 

Mereka menilai, kerusakan ini bukan hanya menandakan lemahnya kualitas pengerjaan, tetapi juga menyiratkan adanya potensi penyimpangan anggaran dalam proses pembangunan.

"Kami mendesak KPK untuk segera turun tangan dan melakukan audit terhadap penggunaan anggaran proyek ini. Dengan nilai sebesar Rp 33 miliar, hasil yang didapat seharusnya memiliki kualitas yang lebih baik dan tahan lama. Namun, fakta di lapangan justru menunjukkan hal sebaliknya," ujar Ketua Front Aktivis Sultra Jakarta Didin Alkindi dalam pernyataan resminya, Jakarta, Senin (9/9/24).

Selain mendesak audit, para aktivis juga meminta Dinas Bina Marga Sultra untuk bertanggung jawab atas kerusakan tersebut. Mereka menuntut transparansi dalam pelaporan anggaran dan proses pembangunan, serta memberikan penjelasan kepada publik mengenai alasan di balik lemahnya kualitas proyek.

Proyek Gerbang Wisata Kendari-Toronipa, yang diluncurkan sebagai bagian dari pengembangan pariwisata daerah, sebelumnya telah dipuji sebagai langkah strategis untuk menarik wisatawan. 

"Namun, dengan munculnya kerusakan ini, banyak pihak mulai mempertanyakan efektivitas pengawasan serta kualitas pekerjaan kontraktor yang terlibat dalam proyek tersebut," ungkapnya.

Desakan dari lembaga Front Aktivisi Sultra Jakarta (FAS-JAKARTA) akan terus di lakukan sampai langkah tegas dari pihak berwenang untuk menyelidiki dugaan penyimpangan anggaran dalam proyek ini.

Dengan kerusakan yang terjadi dan dugaan penyimpangan anggaran, masa depan proyek Gerbang Wisata Kendari-Toronipa kini berada di persimpangan jalan. 

FAS-JAKARTA berharap bahwa langkah tegas dan transparansi akan membawa keadilan dan perbaikan yang diperlukan untuk mewujudkan potensi pariwisata Sulawesi Tenggara yang lebih baik di masa depan.

"Kita akan kembali menyuarakan hal ini di Kejaksaan Agung Republik Indonesia Dan Juga Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia, agar kiranya anggaran negara yang fantastis bisa berjalan sebagaimana mestinya dan mereka yang bertanggung jawab atas proyek bisa diperiksa dan bertanggung jawab atas kerusakan dini pada proyek Kendari-Toronipa," tutup Didin Alkindi.

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Budi Author