FABEM Dukung Pemerintah Menjadi Regulator Harga Teh Dunia

FABEM Dukung Pemerintah Menjadi Regulator Harga Teh Dunia

Smallest Font
Largest Font

JAKARTA - Forum Alumni Badan Eksekutif Mahasiswa se Indonesia (FABEM) mendukung Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui PT Perkebunan Nusantara untuk menjadi regulator harga teh Dunia. 

Kepala Bidang Informasi DPP FABEM, Feri B Hasan, Indonesia bisa menjadi penentu harga teh di belahan dunia, bukan tanpa asalan, sebab Indonesia masuk dalam 10 besar perkebunan teh di Dunia. 

" Jika Fokus kepada satu Komoditi saja, Indonesia bisa menjadi regulator harga dunia, salah satunya teh bisa menjadi artenatif pertumbuhan ekonomi Indonesia", ujar Feri kepada Wartawan, (20/07/24). 

" Untuk itu kami mendukung PTPN memperluas kebun tea di Indonesia", bebernya. 

Menurutnya, Indonesia memiliki peluang besar dalam produksi teh, pasalnya Indonesia memiliki luas wilayah dan geografis yang mendukung, bahkan selain menaikan ekonomi melalu ekpor maupun produksi olahan, Indonesia juga bisa menjadi negara yang menjaga iklim dunia. 

"Dari data Tahun 2023 Indonesia memproduksi hingga 139.362 ton per tahun. varietas teh hitam dan teh hijau, jika perkebunan tea terus digalakkan Indonesia bisa mengalahkan negara China yang saat ini berada di peringkat pertama. Dan Indonesia juga bisa menjadi negara yang menjaga iklim dunia ", jelasnya. 

Sebelumnya, Managing Director Solidaridad Asia, Dr. Shatadru Chattopadhayay, pernah mengatakan bahwa, tren konsumsi teh global terus meningkat, tetapi kondisi sektor teh di Indonesia justru semakin melesu. 

Kata Shatadru, Penurunan kinerja telah dialami oleh tiga pelaku utama sektor teh, yaitu perkebunan besar negara, perkebunan besar swasta dan perkebunan rakyat.  

" Membanjirnya impor teh di pasar Indonesia juga karena konsumen Indonesia lebih menghendaki produk teh dengan harga murah. Hal itu membuat para pengusaha minuman bahan baku teh, lebih pilih mengimpor teh berkualitas rendah dengan harga murah. Jika kondisi ini berlanjut, tentu dapat merugikan sektor teh Indonesia dan berdampak negatif bagi seluruh petani teh," katanya dalam acara Asia Small Tea Growers Conference 2023 yang diadakan di Hotel Savoy Homann Kota Bandung Jawa Barat yang dikutif dari Media Indonesia.***(red).

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Admin Author