Debat Capres-Cawapres: Menjelajahi Aspek Materi, Metode, dan Manner untuk Pemilihan yang Bijak

Debat Capres-Cawapres: Menjelajahi Aspek Materi, Metode, dan Manner untuk Pemilihan yang Bijak

Smallest Font
Largest Font

BANDUNG- Debat capres dan cawapres menjadi tahapan yang sangat penting dalam rangkaian kampanye pemilu. Program tersebut diharapkan menjadi salah satu proses demokrasi yang dewasa, adil serta netral. 

Paslon yang sebelum debat mempunyai polling rendah, memiliki kemungkinan untuk mengugguli paslon lain pasca debat. Perhelatan debat ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi pemilih untuk mengetahui capres dan cawapresnya sebelum menentukan pilihan mereka terhadap pemimpin negara ini. 

Rangkaian debat ini juga sudah diatur dalam Undang-Undang Pemilu No 7 tahun 2017, lebih rinci lagi diatur dalam pasal 277 ayat (1) sebanyak 5 kali putaran, yakni 3 putaran debat untuk calon presiden dan 2 putaran debat untuk calon wakil presiden. 

Debat capres cawapres memiliki urgensi agar masyarakat mengetahui visi misi dan program yang akan dilakukan paslon serta memberikan informasi yang menyeluruh sebagai bentuk pertimbangan dari pemilih, diharapkan setiap paslon juga mampu untuk mengelaborasikan setiap tema yang diangkat dalam kampanye. 

Penguasaan materi tema debat sangatlah penting bagi capres dan cawapres, sehingga mereka harus menyiapkan diri secara maksimal agar dapat menampilkan dan menunjukkan versi terbaik mereka.


Dalam debat sendiri bukan hanya penguasaan materi yang dinilai, namun ada tiga hal yang menjadi penilaian sebuah debat berjalan baik atau tidak, kita mengenalnya dengan tiga M (3M) diantaranya materi, metode dan cara. Jika dalam suatu peristiwa capres memuat hal-hal yang tidak berkaitan dengan tema yang terjadi, bahkan jauh dari konteksnya maka hal tersebut menjadikan tidak berjalan sesuai dengan ketentuannya dan bahkan menilai perjalanan yang terjadi tidak baik. 

Sering kita temui bahkan calon pemimpin bangsa menyerang pribadi salah satu paslon, maka hal tersebut mencedarai penilaian cara dalam sebuah debat. Penting untuk para pemimpin negeri ini menjunjung nilai-nilai tinggi dalam ketentuan debat agar tetap saling menghargai dan menghormati. 

Dengan memperhatikan aspek Materi, Metode, dan Manner dalam perhelatan debat tidak hanya membantu para pembicara untuk menyampaikan argumen mereka secara efektif, tetapi juga merupakan kunci untuk mencegah terjadinya situasi pasca-debat yang semakin memburuk. 

Seiring dengan penilaian yang dimiliki oleh masyarakat, yang telah terbiasa dengan ketentuan yang mempertimbangkan kualitas Materi yang disajikan, Metode penyampaian yang efektif, dan Cara yang menarik, diharapkan hasil perdebatan dapat diterima dengan baik. Dengan pemahaman ini, masyarakat memiliki kemampuan untuk menilai secara kritis dan memahami secara lebih mendalam argumen yang disampaikan, sehingga pasca-perhelatan yang terjadi, tidak hanya tercipta pemahaman yang lebih baik, tetapi juga terhindar dari potensi terjadinya ketegangan atau perpecahan akibat perbedaan pandangan. 

Penulis: Apriya Maharani, M.Pd. (Pendidik dan Akademisi)

Editors Team
Daisy Floren